free web page counters

Uji Kekerasan Batuan: Tujuan, Manfaat dan Metodenya

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Uji kekerasan batuan dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat kekerasan dari batuan untuk keperluan tertentu, seperti nan banyak dilakukan di lahan pertambangan. Dengan mengetahui tingkat kekerasannya maka bakal lebih mudah dalam memperkirakan biaya untuk pengeboran dan peledakan.

Adanya pengetesan tersebut juga bakal membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas produksi. Pasalnya, uji kekerasan bukan hanya berfaedah untuk wilayah pertambangan saja tetapi juga pabrik pengolahan dalam melakukan metode penghancuran batu. Agar semakin jelas, simak ulasan berikut ini.

Apa itu Uji Kekerasan Batuan?

Apa itu Uji Kekerasan Batuan?

Mungkin tetap banyak nan belum memahami kenapa kudu dilakukan uji kekerasan pada batuan. Tentunya perihal itu bakal sangat berfaedah khususnya dalam bagian pertambangan, bangunan maupun pabrik pengolahan nan menggunakan material batuan sebagai bahan produksi.

Dengan melakukan uji kekerasan tersebut maka bakal lebih mudah mengetahui tingkat kekerasan dari batuan nan diujikan. Metode nan digunakan bakal menunjukkan tingkat kekerasan batuan sebagai parameter kekerasan batuan secara keseluruhan di suatu wilayah.

Seperti nan diketahui, efektivitas dan kecepatan pengeboran menjadi salah satu aspek krusial dalam aktivitas proyek pertambangan. Demikian juga dengan penempatan perangkat pengeboran dengan letak lubang, jenis serta jumlah peledak nan dibutuhkan.

Oleh lantaran itu tingkat kekerasan batuan kudu diketahui sebelum aktivitas pengeboran dilakukan. Dengan adanya parameter tingkat kekerasan hasil uji maka bakal mudah dalam melakukan perkiraan kecepatan pengeboran serta jumlah peledak nan dibutuhkan.

Tujuan Uji Kekerasan Batuan

Tujuan Uji Kekerasan Batuan

Secara umum, uji kekerasan dilakukan untuk menguji tingkat kekerasan dari beragam jenis material. Dalam perihal ini uji kekerasan bisa untuk mengetahui tingkat kekerasan dari logam, keramik, elastomer, polimer dan plastik, serta batuan dan mineral. Lantas apa tujuannya?

Tujuan dari uji kekerasan bisa bervariasi tergantung dari jenis material nan diujikan. Namun secara garis besar kekerasan dari material seperti batu dan mineral bisa dijadikan parameter dalam penerapannya. Oleh lantaran itu sangat krusial untuk mengukur tingkat kekerasan secara objektif dan terstandar.

Dengan langkah tersebut maka memungkinkan untuk melakukan pengendalian kualitas selama produksi dan pengolahan. Karena setiap material batuan nan diuji kudu berada dalam kisaran tingkat kekerasan nan telah ditentukan. Selain itu juga memungkinkan untuk dilakukan komparasi dengan jenis material lain.

Manfaat Uji Kekerasan Batuan

Manfaat Uji Kekerasan Batuan

Pengujian nan dilakukan untuk mengetahui tingkat kekerasan pada batuan mempunyai sejumlah manfaat. Diantaranya adalah:

  • Penggunaan mesin pengetesan otomatis bakal memudahkan pengukuran tingkat kekerasan secara sigap dan efektif.
  • Bisa menentukan tingkat kekerasan batuan dari mulai karakter nan lunak hingga nan keras.
  • Membantu menentukan kualitas batuan di wilayah tertentu untuk tujuan konstruksi.
  • Memperkirakan tingkat pengeboran nan efektif untuk membikin terowongan.
  • Memperkirakan potensi erosi hidrolik pada batuan.
  • Berguna untuk pemetaan geoteknik, kebutuhan kajian kreasi teknik dan konstruksi.

Metode Uji Kekerasan Batuan

Metode Uji Kekerasan Batuan

Dalam melakukan pengetesan terhadap kekerasan batuan, ada beberapa metode nan bisa digunakan. Masing-masing metode tentu mempunyai kelebihan tersendiri sehingga bisa diaplikasikan sesuai kebutuhan. Sejumlah metode telah dikembangkan untuk mengukur tingkat kekerasan batuan.

Termasuk di dalamnya tingkat ketahanan terhadap lekukan, pentulan bergerak dari barang nan terkena benturan, serta keausan relatif batuan terhadap material nan lain. Adapun metode untuk uji kekerasan pada batuan antara lain adalah:

1. Metode Kickback Hammer

Metode untuk menguji kekerasan batuan ini dikembangkan oleh ASTM (Association of Testing and Materials) dengan standar ASTM D5873. Pada metode ini digunakan perangkat uji berupa palu pantul nan dilengkapi pegas, palu uji beton alias pengetes benturan, selain itu dibutuhkan sampel dan pengujian.

Metode ini paling tepat jika diterapkan pada jenis batuan dengan kuat tekan uniaxial 1-100 Mpa. Alat uji bisa digunakan di laboratorium maupun di lapangan untuk melakukan pengukuran tingkat kekerasan batuan secara cepat.

Angka alias nilai kekerasan batuan nan dihasilkan bisa digunakan untuk beragam keperluan terutama untuk mengetahui karakter dari material batuan nan diuji. Adapun metode uji kekerasan tersebut bukan bermaksud untuk mengubah info kekerasan nan dihasilkan agar sesuai dengan desain.

2. Metode Equotip

Metode lainnya nan digunakan untuk uji kekerasan batuan adalah Equotip. Sebagai informasi, perangkat uji nan berfaedah untuk mengukur tingkat kekerasan batuan secara portabel ini sudah digunakan pengelola tambang Martabe, PT Agincourt Resource sejak tahun 2018.

Penggunaan perangkat ukur tersebut dianggap sangat efektif dan bisa meningkatkan efektivitas serta efisiensi produksi. Pengujian dengan metode ini juga dianggap lebih unggul lantaran lebih sigap dan jeli serta tidak menimbulkan kerusakan.

Dengan menggunakan metode Equotip, lebih mudah untuk mengelompokkan jenis batuan berasas batuan induk. Nilai kekerasan nan dihasilkan juga jeli sehingga bisa merepresentasikan kondisi dan kekerasan batuan nan sebenarnya.

3. Metode Rebound Hammer

Penggunaan dari metode ini cukup terbatas, ialah pada jenis batuan nan sangat keras alias pada jenis batuan nan sangat lunak. Dalam perihal ini batuan nan diuji mempunyai kuat tekan uniaxial kurang dari 1 Mpa alias lebih besar dari 100 Mpa.

Kualitas pengukuran nan dihasilkan bakal berjuntai pada kompetensi personil nan melakukan pengetesan serta kesesuaian antara peralatan dan akomodasi pendukung nan digunakan. Rebound Hammer sendiri tersedia di beberapa produsen dengan rentang daya nan cukup bervariasi.

4. Metode Uji Kekerasan Rockwell

Metode uji kekerasan batuan dan logam ini dikenal dengan nama ASTM D785. Yaitu sebuah metode pengukuran kekerasan nan didasarkan pada peningkatan bersih kedalaman ketika beban diterapkan. Dalam metode ini nomor kekerasan batuan tidak mempunyai satuan namun diberikan skala R, L, M, E, K.

Angka nan lebih tinggi pada hasil uji bakal menunjukkan tingkatan kekerasan nan lebih kuat alias keras. Pengujian kekerasan menggunakan metode ini dilakukan dengan langkah menempatkan sampel standar pada permukaan tempat tester.

Beban mini bakal diterapkan dan mulai mengatur parameter menjadi nol. Selanjutnya beban utama bakal diterapkan dengan langkah membuka tuas dan setelah berjalan selama 15 detik beban utama bakal disingkirkan.

Kemudian sampel bakal dibiarkan pulih dalam waktu 15 detik dan tingkat kekerasan bisa dibaca pada dial dengan kondisi sampel tetap diterapkan. Jenis metode ini banyak digunakan lantaran mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

  • Hemat Biaya

Metode Rockwell menawarkan proses pengetesan kekerasan nan lebih murah sehingga menghemat biaya. Hal ini dikarenakan proses uji kekerasan tidak memerlukan pertimbangan optik sehingga lebih sigap dan efisien tanpa perangkat lainnya nan lebih kompleks.

  • Tidak Memerlukan Persiapan Bahan

Pada metode uji kekerasan nan lain biasanya dibutuhkan persiapan bahan seperti digiling, digosok alias dipoles dan dipotong untuk proses pengetesan secara akurat. Namun perihal itu tidak perlu dilakukan jika menggunakan metode Rockwell. Sampel nan diuji tidak perlu menjalani proses persiapan tertentu.

  • Sifatnya Tidak Merusak

Pengujian dengan metode Rockwell bakal meninggalkan lekukan nan cukup besar pada material. Meski begitu proses pengujiannya berkarakter non invasif dan non destruktif sehingga tidak bakal menimbulkan kerusakan.

Uji kekerasan batuan merupakan suatu metode nan dilakukan untuk mengetahui tingkat kekerasan pada batuan. Salah satu tujuannya adalah untuk memperkirakan kecepatan pengeboran untuk kebutuhan tambang maupun konstruksi. Selain itu juga untuk mengantisipasi potensi erosi pada batuan.